
The Green Country
1. Jepang punya UU sampah yang usianya sudah seratus tahun. Semakin kesini, UU itu makin berkembang dan memiliki sub-sub. Sekarang, Jepang bahkan punya UU khusus sampah plastik, UU sampah kertas, dan seterusnya.
2. Warga jepang harus bayar kalau mau buang sampah yang besarnya lebih dari 30X30X30 cm (misalnya kulkas atau komputer). Semakin berat dan besar sampah yang dibuang, semakin besar ongkos yang harus dibayar si pembuang sampah (kurang lebih 10,000 yen per barang). Ini bikin warga jadi mikir-mikir buat nyampah seenaknya.
Makanya disana, barang-barang elektronik (TV, Komputer, Kulkas, dll) yang enggak terpakai lagi, biasanya akan dijual atau dikasih ke orang lain. Soalnya biaya membuang sampah yang berat dan besar disana mahal...
Makanya disana, barang-barang elektronik (TV, Komputer, Kulkas, dll) yang enggak terpakai lagi, biasanya akan dijual atau dikasih ke orang lain. Soalnya biaya membuang sampah yang berat dan besar disana mahal...
3. Tokyo Metropolitan Goverment (TMG) berambisi mengubah Tokyo jadi kota dengan banyak tanaman hijau. Mereka membuka taman-taman kota baru, menggalakkan penanaman tanaman hijau diatas atap, dinding gedung, serta menyisihkan beberapa meter jalanan di sekolah-sekolah untuk ditanami rumput.
4. Sejak 2006, Menteri Lingkungan hidup mengalakkan lagi pemakaian furoshiki, yaitu kain pembungkus tradisional yang bisa diikat hingga menyerupai tas. Tradisi furoshiki sudah ada sejak tujuh abad lalu, tapi waktu plastik muncul, furoshiki pun terlupakan. Kini, furoshiki adalah salah satu alat budaya yang dipakai warga Jepang buat memangkas limbah plastik. Kabarnya, para pengacara di sana sekarang lebih suka bawa kertas dokumen mereka dalam tas kain ini lho!. contoh yang baik nih...
5. Penyortiran dan pembuangan sampah rumah tangga di Jepang sangat ketat. Jadwalnya disebarkan ke setiap rumah dan sumber-sumber sampah lainnya. Dalam jadwal itu ada gambar pengelompokan jenis-jenis sampah dilihat dari kemasannya. Di Sapporo, Hokkaido, penyortiran sampah dibagi 4 kategori. Di Tokyo, penyortiran sampah agak beda. Sampah yang tergolong mudah terbakar diambil setiap senin. Kalau ada rumah yang keseringan kelewatan jadwal, siap-siap kena denda. Harus disiplin!.
6. Hampir di setiap rooftop gedung dan bangunan di kota Jepang ditanami berbagai macam tanaman, sehingga tampak seperti ruang hijau. Misalnya kayak diatas ACROS (Asian Cross Roads Over the Sea) building, yaitu gedung konvensi yang ada di Tenjin.
7. 23 Januari 2009, sebuah satelit pemantau global warming diluncurkan dari Pulau Tangeashima, Jepang. Menurut Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA), satelit ini akan membawa Karbondioksida dan Methana dari 56.000 titik di bumi. Pemerintah Jepang berharap bisa dapat jalan keluar untuk mengatasi perubahan iklim akibat global warming lewat satelit ini.
Belajar dari Jepang, dan Praktekan di rumah anda sekarang :
- Biasakan menyortir sampah rumah ke dalam beberapa kategori. Misalnya sampah botol, plastik, kertas, beling, dan sampah basah. selain mengenal jenis sampah kita juga meringankan pekerjaan para penyortir sampah di tempat pembuangan sampah nantinya.
- Manfaatkan setiap area terbuka di rumah, gedung sekolah, gedung kantor, gedung kampus, menjadi ruang hijau dengan menanam pohon atau tanaman-tanaman hijau lainnya. Selain bisa menghirup udara yang fresh dipagi hari, juga bisa merefresh mata kita untuk melihat kehijauan, lumayan dan bermanfaat kan...

- yuk, kita contek prinsip furoshiki demi memberantas plastik!. Daripada pakai tas kresek atau plastik, lebih baik selalu pakai tas kain yang ramah lingkungan dan baik untuk bumi kita tercinta.



1 komentar:
I like your blog :)
Posting Komentar